Perintah Kaisar Naga Bab 5444

Perintah kaisar naga

Perintah Kaisar Naga Full Episode

A Man Like None Other novel free english

Bab 5444 dari Perintah Kaisar Naga: Apa yang Dapat Kau Lakukan padaku?

  Wajahnya sepucat kertas, matanya cekung, bibirnya semerah darah. Ia memancarkan aura jahat yang menyesakkan.

Di sekelilingnya, empat jenderal iblis juga menyerap kekuatan jiwa-jiwa yang telah mati.

Tubuh Jenderal Iblis Mo Yuan telah memadat hampir 60%, sosoknya yang sebelumnya samar kini tampak jelas. Ia mengenakan zirah hitam, menghunus tombak hitam besar berukir rune yang mengerikan, dan memancarkan aura yang mengerikan.

Tiga jenderal iblis lainnya berada dalam situasi yang sama, tubuh mereka memadat dengan kecepatan yang nyata, kekuatan mereka terus meningkat.

Di sudut aula, Penatua Xue Wuying dari Aula Jalan Jahat menyaksikan pemandangan ini, hatinya sakit.

Ia telah bersusah payah mengumpulkan jiwa-jiwa yang telah mati ini, berniat menggunakannya untuk mengembangkan ilmu jahatnya dan meningkatkan kekuatannya sendiri. Ia tak pernah membayangkan bahwa Sang Pemakan Jiwa akan memaksa mereka.

Ia menyaksikan cahaya jiwa di dalam guci jiwa semakin redup, geram tetapi tak mampu menyuarakan amarahnya.

Sang Pemakan Jiwa terlalu kuat untuk dilawannya. Ia hanya bisa berdiam diri, menyaksikan kerja kerasnya dijarah.

“Hahaha…”

Sang Pemakan Jiwa tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, suaranya dipenuhi kegembiraan dan kepuasan. “Kekuatan jiwa-jiwa ini memang luar biasa. Tak lama lagi aku bisa sepenuhnya memadatkan tubuhku dan memulihkan kekuatan puncakku! Saat itu, aku tak hanya akan mampu mencapai Surga Keenam, tetapi bahkan Surga Kesembilan!”

Mo Yuan dan yang lainnya juga berhenti menyerap jiwa-jiwa itu, merasakan kekuatan yang semakin besar di dalam tubuh mereka, dan senyum puas muncul di wajah mereka.

“Yang Mulia bijaksana!”

Mo Yuan berkata dengan hormat, “Selama Tuan mendapatkan kembali kekuatan puncaknya, tak seorang pun di Surga Keenam akan mampu menghentikan kita!”

Tiga jenderal iblis lainnya bergema, tawa arogan mereka memenuhi aula.

Pada saat itu, raungan keras tiba-tiba bergema dari langit, diikuti oleh cahaya keemasan yang menembus kabut gelap yang menyelimuti Ibu Kota Ilahi, menerangi seluruh kota.

Ekspresi Sang Pemakan Jiwa dan para jenderal iblis berubah, dan mereka semua menatap ke langit.

Sebuah kapal perang emas raksasa perlahan muncul dari awan. Di atas kapal, tiga ratus penjaga berbaju zirah emas berbaris dalam formasi, tombak di tangan, aura suci menyelimuti mereka.

Di haluan kapal perang, Ling Xi, yang mengenakan jubah biru kehijauan, tampak seperti peri dari Surga Kesembilan yang turun ke bumi. Tatapannya, sedingin es, diam-diam menatap Ibu Kota Ilahi di bawah.

Di sampingnya, David, Wu Hao, Ling Yue, Zi Yuan, dan yang lainnya juga menatap ke bawah dengan tatapan serius.

Wajah mereka menggelap ketika melihat betapa tubuh Pemakan Jiwa dan para jenderal iblis telah mengeras.

“Aku tidak menyangka Pemakan Jiwa pulih secepat ini!”

kata Wu Hao serius, matanya dipenuhi kekhawatiran. “Kalau begini terus, tak lama lagi dia akan pulih sepenuhnya ke kekuatan puncaknya!”

Ling Yue juga mengerutkan kening. “Jiwa-jiwa iblis ini telah menyerap banyak jiwa yang telah mati, dan kekuatan mereka meningkat pesat. Sepertinya pertempuran ini tidak akan mudah.”

Zi Yuan mencengkeram pedangnya erat-erat, matanya dipenuhi ketegangan. “David, kau harus hati-hati!”

David mengangguk, mengeratkan cengkeramannya pada Pedang Pembunuh Naga. Energi spiritual keemasan menyelimutinya, siap bertempur.

Kapal perang itu perlahan mendarat di alun-alun di luar Ibukota Ilahi. Ling Xi memimpin yang lain menuruni kapal perang, menghadap Pemakan Jiwa dan yang lainnya dari kejauhan.

Lingxi menatap Soul Devourer, alisnya sedikit berkerut, dan nada serius tersirat dalam suaranya yang dingin: “Soul Devourer, aku tak pernah menyangka kau bisa menyerap jiwa orang mati untuk memulihkan kekuatanmu. Sepertinya aku meremehkanmu.”

Soul Devourer mencibir, matanya penuh penghinaan: “Lingxi, jangan pikir kau bisa mengalahkanku hanya karena kau membawa begitu banyak orang! Saat kekuatanku pulih sepenuhnya, bukan hanya kau, bahkan Raja Dewa pun tak akan menjadi lawanku!”

« Bab SebelumnyaDaftar IsiBab Selanjutnya »