
Perintah Kaisar Naga Full Episode
A Man Like None Other novel free english
Bab 5546 dari Perintah Kaisar Naga berhasil
Saat formasi itu hancur, bagaikan pertunjukan kembang api yang gemilang, memancarkan gelombang energi yang dahsyat.
“Sekarang aku bisa melepaskan jiwa di dalam,”
pikir David, matanya berbinar penuh harap dan kegembiraan.
Ia mulai mengendalikan liontin giok, mencoba melepaskan jiwa di dalamnya.
Tak lama kemudian, seberkas cahaya jiwa yang redup melayang keluar dari liontin giok, menyatu menjadi sosok manusia yang samar di udara.
Cahaya jiwa itu, seperti lilin yang tertiup angin, berkelap-kelip dan tampak siap menghilang kapan saja.
“Apa ini…”
David mengerutkan kening, matanya memancarkan campuran kebingungan dan kekhawatiran.
Ia bisa merasakan bahwa jiwa itu sangat lemah, seolah-olah siap menghilang ke udara kapan saja.
“Sepertinya jiwa ini telah lama tersegel, dan kekuatan spiritualnya telah sangat terkuras,” pikir David, matanya diwarnai kekhawatiran.
Ia tahu bahwa jika jiwa seperti ini tidak mendapatkan kembali kekuatannya tepat waktu, kemungkinan besar ia akan lenyap dari dunia ini selamanya.
Ia mulai menyalurkan energi abadi di dalam tubuhnya, memasukkannya ke dalam jiwa, mencoba memulihkan kekuatannya.
Energi abadi itu, bagaikan sinar matahari yang hangat, menerangi jiwa yang melemah, memberinya secercah kehidupan.
Dengan bantuan David, cahaya jiwa itu perlahan menjadi lebih terang. Cahaya itu bagaikan bulan yang terang di langit malam, semakin terang dan jernih.
Tak lama kemudian, sosok yang samar itu menjadi lebih jelas.
“Lin… Kepala Keluarga Lin?” David terkejut, dan matanya menunjukkan ekspresi tak percaya.
Ia mengenali sosok itu sebagai ayah Lin Yuner, Kepala Keluarga Lin.
David bingung. Bukankah ia telah menyerap jiwa kepala keluarga Lin?
Bagaimana mungkin jiwa itu muncul dari liontin giok?
Tiba-tiba, seolah sebuah pikiran terlintas di benaknya, David melirik Kode Emas Daluo.
Ia pasti telah menyerap jiwa kepala keluarga Lin, tetapi ragu untuk menggunakan kekuatan di dalamnya untuk membuka liontin giok, yang menyebabkan jiwa kepala keluarga Lin muncul kembali.
Pikiran ini membuat David bersemangat. Lagipula, Lin Yuner telah berbaik hati kepada mereka, dan ini akan memungkinkan jiwa kepala keluarga Lin kembali, memberi David ketenangan pikiran.
Kepala keluarga Lin perlahan membuka matanya dan menatap David, matanya dipenuhi kebingungan.
Tatapannya yang bingung seolah bertanya, “Siapa kau? Mengapa aku di sini?”
“Kau… siapa kau?” tanya kepala keluarga Lin, suaranya lemah dan serak, seolah datang dari jauh.
“Saya David, teman putri Anda,”
kata David, suaranya lembut dan ramah, mencoba menyampaikan kebaikannya kepada kepala keluarga Lin.
“Yuner? Putriku?” Secercah kebingungan melintas di mata kepala keluarga Lin, seolah-olah ia sedang mengingat sesuatu.
“Ya, Nona Lin mengkhawatirkanmu,”
kata David, matanya menunjukkan ketulusan dan kekhawatiran.
Secercah rasa sakit melintas di mata Patriark Lin. “Aku… apa yang terjadi padaku? Aku ingat menghadiri ceramah pembukaan Istana Keenam, lalu…”
Alisnya berkerut, seolah mencoba mengingat kembali ingatan yang samar.
“Patriark Lin, jangan pikirkan itu. Jiwamu telah dikumpulkan oleh Istana Keenam dan disegel dalam liontin giok ini,”
kata David,
takut Patriark Lin akan mengingat ceramah itu dan menyadari bahwa ia telah menyerap jiwanya, yang akan memalukan.
Patriark Lin tiba-tiba menyadari, “Jadi itu sebabnya aku merasa seperti sedang bermimpi buruk.”
Matanya menunjukkan rasa lega dan lega.
“Sekarang kau bebas. Kau bisa kembali ke tubuhmu,”
kata David, suaranya dipenuhi semangat dan antisipasi.
Patriark Lin mengangguk. “Terima kasih, anak muda.”
David melepaskan jiwa Patriark Lin dari lautan kesadarannya.
Tepat setelah dibebaskan, arwah kepala keluarga Lin berubah menjadi aliran cahaya dan terbang menuju ruangan.
Aliran cahaya itu bagaikan meteor di langit malam, membentuk lengkungan yang indah.