Perintah Kaisar Naga Bab 5527

Perintah kaisar naga

Perintah Kaisar Naga Full Episode

A Man Like None Other novel free english

Bab 5527 dari Perintah Kaisar Naga: Master Istana Kelima Ada di Sini

    Wajah Jin Fu langsung memucat. Ia menatap David dengan ngeri, matanya dipenuhi rasa tak percaya. “Kau… kultivasimu benar-benar meningkat lagi? Mustahil! Bagaimana mungkin kau bisa memiliki tingkat kultivasi setinggi itu?”

David menjawab dengan nada meremehkan, “Tidak ada yang mustahil. Orang sepertimu yang mengandalkan sihir untuk meningkatkan kultivasi mereka tidak tahu apa itu kekuatan sejati.

Orang yang benar-benar kuat mencapai puncak selangkah demi selangkah melalui kerja keras dan bakat, bukan melalui metode licik ini.”

Dengan itu, David menyerbu ke arah Jin Fu, kecepatannya secepat kilat di langit malam.

Jin Fu tidak berani menunda dan segera menyalurkan energi batinnya, bersiap untuk bertarung. Namun, perbedaan kekuatan mereka terlalu besar. Jin Fu tidak punya kesempatan untuk melawan David.

David memukul dada Jin Fu dengan pukulan kuat yang seolah menembus apa pun.

Jin Fu memuntahkan seteguk darah, dan tubuhnya terlempar mundur seperti layang-layang yang talinya putus, jatuh menghantam tanah dengan keras, meninggalkan kawah besar.

“Puff!”

Jin Fu memuntahkan seteguk darah. Ia berjuang untuk berdiri, tetapi mendapati dirinya kehilangan kemampuan untuk bergerak. Kakinya terasa berat seperti tertusuk timah.

“Kau…” tanya Jin Fu ngeri, matanya penuh keputusasaan.

David menatap Master Istana Keenam dengan acuh tak acuh dan berkata, “Aku akan membiarkanmu mati lebih cepat.”

Setelah itu, David hendak menampar Jin Fu hingga mati.

Pada saat itu, tiba-tiba terdengar langkah kaki tergesa-gesa di luar aula, dan seorang pria paruh baya berjubah masuk.

Wajahnya dingin, dan matanya penuh niat membunuh, seperti pedang tajam yang terhunus dari sarungnya. Dia adalah Master Istana Kelima.

“Jinfu, apa kabar?”

tanya Kepala Istana Kelima, dengan nada cemas di suaranya.

Jinfu melihat Kepala Istana Kelima, secercah harapan melintas di wajahnya, seolah-olah ia telah mencapai titik terakhir. Ia buru-buru berteriak, “Kepala Istana Kelima, kau akhirnya di sini! Cepat… cepat bunuh mereka! Mereka merusak ritualku dan melukaiku!”

Tatapan Kepala Istana Kelima tertuju pada David dan Hu Mazi, bagaikan dua belati tajam, seolah ia bisa melihat menembus mereka. Ia kemudian berkata, “Apakah kalian yang menghancurkan Guci Jiwa dan membunuh para biksu di kuilku?”

David menatap Kepala Istana Kelima dan berkata dengan nada meremehkan, “Benar, itu aku. Jika kau tidak ingin mati, pergilah dari sini!”

Kepala Istana Kelima tertawa terbahak-bahak, tawanya dipenuhi kesombongan dan keangkuhan. “Konyol sekali! Kau pikir kau bisa membunuhku?”

Tawa Kepala Istana Kelima menggema di seluruh aula, dipenuhi kesombongan dan keangkuhan, seolah-olah David hanyalah seekor semut di matanya.

Wajah David tegas, niat membunuh yang membara terpancar di matanya.

Dengan jentikan tangan kanannya, Pedang Pembunuh Naga muncul. Rune-rune misterius berputar di bilahnya, dan raungan naga samar terdengar. Setelah roh pedang Zhongli pulih dari luka-lukanya, kekuatan Pedang Pembunuh Naga meningkat pesat.

“Aku sendiri sudah cukup untuk membunuhmu di sini hari ini!”

seru David dingin, suaranya sedingin angin, menggema di aula.

Wajah Master Istana Kelima menggelap. Ia segera membentuk segel tangan, menggumamkan sesuatu. Seketika, energi abadi yang kuat melonjak dari tubuhnya, membentuk perisai abadi transparan di depannya.

Perisai itu berkilauan dengan cahaya warna-warni dan memancarkan aura yang kuat, seolah mampu menahan serangan apa pun.

“Hmph, perisai biasa saja, berapa lama lagi ia bisa menahanku!”

teriak David, mengetuk-ngetuk tanah dengan jari kakinya dan menyerbu ke arah Master Istana Kelima bagaikan anak panah yang melesat dari busurnya.

Ia mengangkat tinggi Pedang Pembunuh Naga di tangannya, bilahnya menyala-nyala, dan energi pedang yang tajam menebas ke arah Master Istana Kelima bagai sehelai sutra.

Ke mana pun energi pedang itu lewat, udara terkoyak, menimbulkan suara siulan tajam.

« Bab SebelumnyaDaftar IsiBab Selanjutnya »