Perintah Kaisar Naga Bab 5491

Perintah kaisar naga

Perintah Kaisar Naga Full Episode

A Man Like None Other novel free english

Bab 5491 dari Perintah Kaisar Naga: Penghinaan

    Dibandingkan dengan aura Dewa Yun Miao, aura yang satu ini lebih dari satu tingkat lebih kuat. Kekuatan mengerikan yang seolah mampu menghancurkan gunung dan sungai dengan mudah, mencabik-cabik langit.

Kekuatan ini memenuhi mereka dengan rasa ketidakberdayaan yang mendalam, seolah-olah mereka hanyalah semut yang menghadapi gunung yang menjulang tinggi.

“Dermawanku… aura ini… mungkin milik makhluk dari alam yang lebih tinggi!” Suara Li Qingshan bergetar, setiap kata terucap di sela-sela giginya.

Ia menatap langit dengan saksama, matanya dipenuhi kekhawatiran dan ketakutan. “Alam Abadi Bumi adalah eksistensi legendaris di Alam Yuande. Kau… kau harus berhati-hati!”

Para kultivator lain yang diselamatkan juga menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran, mata mereka menunjukkan kekaguman terhadap sosok kuat tak dikenal dan kekhawatiran akan keselamatan David.

Beberapa bahkan tanpa sadar mundur setengah langkah, sebuah gerakan kecil yang mengkhianati ketakutan terdalam mereka.

Di mata mereka, Dewa Yun Miao adalah jurang yang tak terjembatani, jurang yang tak teratasi.

Kini, makhluk yang bahkan lebih kuat dari Dewa Yun Miao telah tiba.

Sebelumnya, kemampuan David untuk menghancurkan Yun Miao Xianzun dianggap sebagai keajaiban di antara keajaiban lainnya. Namun kini, menghadapi seorang tokoh kuat di Alam Abadi Duniawi, mereka dipenuhi keputusasaan, berpikir bahwa David tak mungkin menang.

Awan bergulung-gulung dengan dahsyat di bawah angin kencang, bagaikan ombak yang bergulung-gulung.

Sesosok berjubah hitam perlahan turun dari awan. Kemunculannya seolah menggelapkan seluruh dunia.

Ia tinggi, bagaikan gunung yang menjulang tinggi, dan dikelilingi kabut hitam. Kabut itu tampak bernyawa, terus berputar dan bergulung, memancarkan aura jahat yang memuakkan.

Setiap kali ia melangkah, tanah di bawah kakinya retak dengan garis-garis halus, seolah teriris oleh bilah tak kasat mata.

Energi spiritual di udara tampak terkontaminasi oleh aura jahatnya, menjadi keruh. Udara yang dulu menyegarkan dan menyenangkan kini dipenuhi bau busuk yang menyengat.

Ia menyapu ruangan dengan merendahkan, tatapannya yang dingin bagaikan dua belati tajam, membuat siapa pun takut untuk menatapnya langsung.

Akhirnya, tatapannya jatuh pada Yun Miao, Yang Mulia Abadi yang dipeluk David. Tatapannya sedingin pisau, seolah dapat membekukan siapa pun dalam sekejap.

“Yun Miao, siapa yang menyuruhmu bicara begitu banyak?” Suara sosok berjubah hitam itu serak dan parau, seperti dua potong logam berkarat yang bergesekan dengan keras. Setiap kata dipenuhi dengan keagungan yang tak terbantahkan, seolah-olah ia adalah penguasa dunia ini, dan tak seorang pun dapat menentang kehendaknya.

Yun Miao, setelah mendengar suara ini, gemetar hebat, seolah disambar petir.

Mulutnya yang hendak berbicara, terkatup rapat, dan kepalanya semakin tertunduk, seolah mengubur dirinya di dalam tanah.

Ia bahkan tak berani bernapas, butiran keringat mengalir di dahinya, membasahi pakaiannya. Ketakutan di wajahnya bahkan lebih intens daripada saat ia menghadapi David, seolah sosok berjubah hitam di hadapannya adalah iblis yang siap menghancurkannya menjadi abu, dewa kematian dari neraka.

David mengangkat sebelah alis, kilatan penghinaan terpancar di matanya yang sebelumnya tenang.

Dengan satu jentikan, ia melempar Yun Miao Xian Zun ke tanah, dan Yun Miao Xian Zun jatuh terbanting seperti karung rusak dengan bunyi gedebuk pelan.

David menatap lurus ke arah sosok berjubah hitam itu, matanya memancarkan keberanian yang tak kenal takut. “Siapa kau? Beraninya kau menghentikanku? Apa kau tidak takut mati?”

Sosok berjubah hitam itu tertawa terbahak-bahak, seolah-olah ia telah mendengar lelucon yang mengerikan. Tawanya seperti teriakan burung hantu malam, tajam dan menusuk.

Kabut hitam berputar-putar bersama tawanya, seperti raungan sekelompok iblis yang marah.

“Kematian? Di Alam Yuande ini, tak seorang pun berani mengucapkan kata itu kepadaku! Nak, apa kau pikir hebat bisa melenyapkan secuil sampah dari Alam Sanxian?”

Wajah pria berjubah hitam itu penuh dengan penghinaan, dan matanya penuh dengan kebencian terhadap David.

« Bab SebelumnyaDaftar IsiBab Selanjutnya »