
Perintah Kaisar Naga Full Episode
A Man Like None Other novel free english
Bab 4635
“Ada apa?” Xing Daorong juga keluar dari ruangan!
“Jenderal Xing, sepertinya Tuan Chen akan segera menerobos ke alam Mahayana!”
Bai Cheng melirik ruangan tempat David berlatih dan berkata!
“Ini hanya terobosan ke alam Mahayana, mengapa ada keributan seperti itu?” Xing Daorong sangat bingung! Setelah
semuanya, ada banyak kultivator Mahayana di Kota Binatang Buas, dan sering kali ada kultivator yang menerobos ke alam Mahayana, tetapi tidak seorang pun yang membuat keributan seperti itu ketika menerobos alam Mahayana!
“Jenderal Xing, jangan lupa bahwa Tuan Chen adalah seekor naga, seorang kultivator naga sejati!”
Bai Cheng mengingatkan Xing Daorong.
Xing Daorong berhenti berbicara, tetapi menatap awan guntur di langit!
Langit bagaikan bernoda tinta, dan awan-awan gelap berkumpul dari segala penjuru menuju gunung tempatnya berada. Setiap awan gelap seakan membawa beban berat, menekan udara hingga terasa berat dan menyedihkan.
Di antara awan gelap, kilat menyambar dan guntur bergemuruh. Kilat keperakan melesat bagai naga, menandakan bahwa bencana guntur yang belum pernah terjadi sebelumnya akan segera datang.
David tahu bahwa saat yang paling kritis telah tiba. Ia menarik napas dalam-dalam dan memejamkan mata. Kekuatan spiritual dalam tubuhnya mengalir deras bagai sungai, berkumpul di dantiannya, membentuk kekuatan yang agung.
Dia merasakan fluktuasi energi spiritual antara langit dan bumi, beresonansi dengan langit dan bumi, seolah-olah pada saat ini, dia terintegrasi dengan seluruh dunia.
Saat kilat pertama menyambar langit, bencana guntur resmi dimulai.
Itu adalah guntur keperakan tebal, disertai suara siulan yang merobek udara, dan langsung mengenai kepala David.
David menggertakkan giginya dan menggunakan dagingnya untuk menanggung kesengsaraan guntur.
Namun, ini baru permulaan dari kesengsaraan guntur. Segera setelah itu, lebih banyak kesengsaraan guntur datang seperti badai, masing-masing dengan kekuatan untuk menghancurkan dunia.
Sosok Daud tampak menjulang di tengah gemuruh guntur. Setiap kali petir menyambar, ia merasakan sakit yang tak tertandingi, seolah-olah ribuan bilah tajam mengiris dagingnya.
Namun, David tidak gentar. Ia mengertakkan gigi dan bertahan, menopang tubuhnya dengan tekad yang kuat, dan berjuang mati-matian melawan kesengsaraan guntur.
Dalam proses ini, tubuh David melewati ujian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kekuatan kesengsaraan guntur meninggalkan bekas hangus pada kulitnya, dan beberapa tempat bahkan berdarah.
Namun, kekuatan spiritual dalam tubuhnya terus-menerus memperbaiki luka-luka ini, dan setiap perbaikan membuat kekuatan fisiknya menjadi lompatan kualitatif.
Yang lebih penting, kekuatan mental Daud juga disublimasikan di bawah baptisan kesengsaraan guntur.
Dia merasakan kehendak langit dan bumi yang terkandung dalam guntur dan kilat, yang merupakan kekuatan primitif dan murni, seolah-olah itu adalah panggilan alam yang terdalam. Dia
mencoba memahami kekuatan ini, merasakan misteri di dalamnya, membiarkan pikirannya beresonansi dengan surga dan bumi, dan dengan demikian mencapai keadaan transendensi.
Seiring berjalannya waktu, kesengsaraan guntur secara bertahap mencapai klimaksnya.
Petir setebal naga jatuh dari langit, dan tiap sambaran cukup untuk menghancurkan sebuah bukit.
Kekuatan rohani Daud mendidih, seakan-akan ia menyatu dengan guntur dan kilat antara langit dan bumi.
Dia tidak lagi hanya bertahan secara pasif, tetapi menyerang secara aktif, menggunakan kekuatan guntur dan kilat untuk melawan kesengsaraan guntur, menunjukkan pengendalian dan kekuatan tempur yang luar biasa.
Akhirnya, setelah suara gemuruh yang memekakkan telinga, kilat terakhir menghilang di langit, dan awan badai petir pun menghilang, menampakkan langit cerah yang telah lama hilang.
Rumah tempat David berada telah lama menjadi abu, dan dia berdiri di sana, compang-camping dan berambut acak-acakan, tetapi matanya lebih cerah dan lebih dalam, seolah-olah dia telah melihat misteri antara surga dan bumi.
Saat itu, hatinya dipenuhi rasa kagum dan pemahaman akan kekuatan, kehidupan, langit, dan bumi. Ia tahu bahwa ini hanyalah awal yang baru, dan jalan di depannya masih sangat panjang.
“Ledakan!”
Diiringi suara gemuruh yang memekakkan telinga, aura di sekitar David tiba-tiba meluas, seakan-akan ingin menghancurkan seluruh dunia.