Perintah Kaisar Naga Bab 5651

Perintah kaisar naga

Perintah Kaisar Naga Full Episode

A Man Like None Other novel free english

Bab 5651 Angan-angan

    Akhirnya, setelah melewati area berkabut, sebuah aula megah muncul di hadapan mereka.

Menjulang tinggi menembus awan, aula itu tampak megah, seolah-olah merupakan kediaman dewa kuno.

Dindingnya terbuat dari balok-balok batu besar, masing-masing diukir dengan pola-pola indah—binatang mistis, rune misterius, dan formasi.

David dan Liu Xue perlahan mendekati aula. Pintu-pintunya tertutup rapat, dipenuhi rune dan pola rumit, memancarkan kekuatan pembatas yang dahsyat.

David dengan cermat memeriksa rune di pintu-pintu tersebut, menemukan hubungan erat dengan rune yang mereka temui di hutan batu.

“Sepertinya untuk membuka pintu ini, kita perlu menghancurkan batasan rune,”

kata David, memejamkan mata lagi untuk mulai menguraikan misteri rune dalam benaknya.

Liu Xue berdiri diam di samping, tatapannya tertuju pada pintu-pintu, hatinya dipenuhi antisipasi dan ketegangan.

Setelah perhitungan dan upaya yang melelahkan, David akhirnya menemukan cara untuk menghancurkan batasan rune tersebut.

Ia dengan cepat membentuk segel tangan dan merapal mantra, sinar cahaya melesat dari tangannya menuju rune di pintu.

Saat cahaya berkedip, rune-rune itu mulai berubah; garis-garis yang sebelumnya terhubung erat mengendur, dan sebuah kekuatan dahsyat melonjak dari dalam pintu.

“Sekarang!” teriak David, mendorong kuat dengan kedua tangannya, dan pintu perlahan terbuka.

Aura kuno dan misterius menyerbu keluar, seolah membawa mereka ke dunia yang sama sekali baru.

Bagian dalam aula terasa luas dan terang, dengan lantai marmer halus yang diukir dengan berbagai pola dan rune misterius.

Di sekeliling aula utama berdiri banyak patung kolosal, masing-masing dengan bentuk yang unik—ada yang megah dan khidmat, ada pula yang misterius dan enigmatis—seolah-olah menjaga rahasia di dalamnya.

Di tengah aula berdiri sebuah panggung batu besar, di atasnya terdapat sebuah buku kuno yang memancarkan cahaya keemasan.

David dan Liu Xue perlahan mendekati panggung, tatapan mereka tertuju pada buku itu. Mereka dapat merasakan misteri yang tak terbatas dan kekuatan luar biasa yang terkandung di dalamnya.

“Mungkinkah ini harta karun legendaris dari reruntuhan Gunung Tianmen?” gumam Liu Xue, matanya berbinar-binar penuh semangat.

David mengangguk, berkata, “Sangat mungkin, tetapi kita tetap harus berhati-hati. Mungkin ada bahaya tersembunyi lainnya di dalam aula ini.”

Tepat saat mereka hendak meraih buku itu, gemuruh yang dalam bergema di aula, dan tanah mulai bergetar hebat.

Segera setelah itu, berkas cahaya hitam melesat keluar dari seluruh aula, menyatu membentuk pusaran hitam raksasa.

Aura yang kuat dan jahat terpancar dari pusaran itu, mengirimkan rasa dingin di tulang punggung mereka.

“Tidak bagus, bahaya!”

David berteriak, dengan cepat melindungi Liu Xue di belakangnya sambil membentuk segel tangan untuk bersiap menghadapi bahaya yang mengancam.

Sesosok perlahan muncul dari pusaran hitam—seorang pria misterius berjubah hitam, wajahnya diselimuti kabut hitam, menutupi wajahnya.

“Siapa kau? Beraninya kau masuk ke Reruntuhan Gunung Tianmen!”

Suara pria misterius itu rendah dan serak, seolah berasal dari neraka.

David menatap pria misterius itu tanpa rasa takut dan berkata, “Kami datang ke sini hanya kebetulan dan tidak berniat jahat. Namun, kami bertekad untuk mendapatkan buku kuno di aula ini.”

Pria misterius itu mencibir dan berkata, “Kau pikir kau bisa mengambil buku kuno ini? Kau gila! Buku kuno ini adalah harta karun yang telah kujaga selama bertahun-tahun, dan tak seorang pun dari kalian akan bisa mengambilnya hari ini!”

Setelah itu, pria misterius itu melambaikan tangannya, dan gelombang energi hitam menyapu ke arah David dan Liu Xue.

David dengan cepat menggunakan kekuatan spiritualnya untuk membentuk perisai pelindung, melindungi Liu Xue di dalamnya.

Pada saat yang sama, ia dengan cepat membentuk segel tangan, melepaskan aliran energi spiritual yang kuat bagaikan anak panah yang menghantam gelombang energi hitam.

“Boom!”

Raungan memekakkan telinga meletus saat energi spiritual dan gelombang energi hitam saling menetralkan, memancarkan cahaya yang menyilaukan.

« Bab 5,650Daftar BabBab 5,652 »