Perintah Kaisar Naga Bab 5616

Perintah kaisar naga

Perintah Kaisar Naga Full Episode

A Man Like None Other novel free english

Bab 5616: Sejahtera

    Melewati lapisan-lapisan reruntuhan, David tiba di reruntuhan aula agung yang relatif utuh.

Meskipun aula itu juga bobrok, kemegahannya yang dulu masih samar-samar terlihat.

Di tengah aula berdiri sebuah prasasti batu besar, yang dipenuhi rune kuno.

Saat David mendekati prasasti itu, rune di tubuhnya tiba-tiba memancarkan cahaya menyilaukan, beresonansi kuat dengan rune di prasasti tersebut.

Rune di prasasti itu menyala satu per satu, membentuk pola yang rumit.

“Seperti dugaanku!”

David sangat gembira dan dengan cepat mencocokkan rune-nya dengan pola itu, satu per satu.

Saat rune terakhir ditempatkan, seluruh aula tiba-tiba bergetar.

Tanah perlahan retak terbuka, memperlihatkan lorong tanpa dasar. Aura samar energi abadi terpancar dari lorong itu, membangkitkan kerinduan bagi siapa pun yang melihatnya.

Tanpa ragu, David melangkah masuk.

Lorong itu tidak panjang, dan tak lama kemudian ia tiba di sebuah ruang bawah tanah yang luas.

Ruang bawah tanah itu dipenuhi dengan berbagai sumber daya kultivasi yang berharga: batu abadi yang berkilauan, herba abadi yang harum menggoda, dan kristal abadi yang dimurnikan dari berbagai material.

“Aku kaya!”

David sangat gembira; sumber daya ini cukup baginya untuk menembus peringkat ketiga Alam Abadi Manusia.

Namun, ia tidak terbutakan oleh kekayaan di hadapannya dan terus menjelajah.

Di bagian terdalam ruang bawah tanah, David melihat sebuah peti mati kristal besar.

Peti mati kristal itu sebening kristal, dan di dalamnya terbaring seorang wanita yang sangat cantik.

Ia mengenakan gaun putih, wajahnya tenang, seolah-olah ia sedang tertidur.

“Apakah ini Peri Lingyue?” David terkejut; kecantikan Peri Lingyue jauh melampaui imajinasinya.

Saat itu, gejolak dahsyat tiba-tiba datang dari lautan kesadaran David.

Suara Raja Iblis Awan Merah dipenuhi dengan kegembiraan dan gemetar yang belum pernah terjadi sebelumnya: “Yue’er! Ini Yue’er!” Sebelum

David sempat bereaksi, sisa jiwa Raja Iblis Awan Merah dengan paksa menerobos belenggu lautan kesadaran David, berubah menjadi bayangan hitam dan muncul di hadapan peti kristal.

“Yue’er! Ini benar-benar kau!” Raja Iblis Awan Merah menatap wanita di dalam peti kristal, suaranya tercekat oleh isak tangis, dan dua garis air mata berdarah mengalir di wajahnya.

Ia mengulurkan tangan, ingin menyentuh peti kristal, tetapi takut mengganggu Peri Lingyue yang sedang tidur.

Kasih sayang yang mendalam ini bahkan menyentuh David, yang berdiri di sampingnya.

“Lingyue… akulah, akulah yang menyakitimu…” Suara Raja Iblis Awan Merah bergetar, dan air mata menggenang di matanya.

Raja Iblis Awan Merah mengangkat kepalanya, tatapannya tertuju pada David dengan sungguh-sungguh: “David, aku tahu Tuan Shi di belakangmu sangat kuat. Dia bisa menghidupkan kembali Lingyue. Tolong, kau harus menemukan cara untuk menghidupkan kembali Peri Lingyue.

Aku bersedia membayar berapa pun untuk menghidupkannya kembali, bahkan jika itu berarti jiwaku tercerai-berai. Kau tak perlu membuang waktu mencoba memulihkan tubuh fisikku!”

David tersentuh oleh tatapan Raja Iblis Awan Merah yang dirundung duka.

Setelah merenung sejenak, ia berkata, “Senior, aku mengerti perasaanmu, tetapi menghidupkan kembali seseorang bukanlah tugas yang mudah. ​​Lagipula, aku tidak bisa menghubungi Tuan Shi saat ini. Jika aku bisa, aku pasti akan membantumu.”

Mendengar ini, secercah harapan melintas di mata Raja Iblis Awan Merah: “Baiklah, aku percaya padamu.”

“Senior, meninggalkan lautan kesadaranku secara paksa seperti ini terlalu merusak jiwamu. Kau harus segera kembali. Aku juga perlu menggunakan sumber daya ini untuk berkultivasi.”

“Begitu aku bertemu Tuan Shi, aku pasti akan memintanya untuk menghidupkan kembali Peri Lingyue. Jangan khawatir,”

David meyakinkan Raja Iblis Awan Merah.

Jiwa sisa Raja Iblis Awan Merah sudah sangat lemah; jika dibiarkan terlalu lama di dalam kehampaan, ia khawatir jiwanya akan menghilang.

Raja Iblis Awan Merah mengangguk, melirik Peri Lingyue sekali lagi, lalu kembali ke lautan kesadaran David.

« Bab 5615Daftar IsiBab 5617 »