
Perintah Kaisar Naga Full Episode
A Man Like None Other novel free english
Bab 5387 dari Ordo Raja Naga: Terobosan Jiwa Iblis
Kata-kata Xue Wuying membuat Liu Kun sejenak bingung. Ia menggertakkan gigi dan berkata, “Sepertinya kita harus bekerja lebih keras untuk sang putri. Aku sendiri yang akan membawa sang putri ke Wu Hao untuk bicara. Jika dia tidak menyerahkan Buku Panduan Pendeta, aku akan memperkosa putrinya tepat di depannya!”
Setelah itu, Liu Kun bergegas pergi, berniat membawa sang putri ke Wu Hao.
…
Di aula utama Kuil Leiyin, udara terasa stagnan seolah-olah padat.
Kekuatan naga suci David, bersama dengan energi spiritual Taois Wuji, Hu Mazi, dan murid-murid mereka, terus mengalir ke dalam lonceng bermotif naga. Cahaya keemasan yang terpancar dari lonceng itu bertabrakan hebat dengan energi iblis yang menyelimuti aula, menciptakan suara “dengungan” yang bergetar, seolah-olah akan hancur kapan saja.
“Tidak! Energi iblisnya semakin kuat!”
Hu Mazi menyeka keringat di dahinya dan melemparkan jimat terakhirnya ke lonceng bermotif naga. Energi hitam langsung menggerogotinya, menjadikannya abu. “Roh-roh iblis ini sepertinya dipanggil oleh suatu kekuatan, dan mereka semakin gelisah!”
Wajah Taois Wuji pucat pasi, energi spiritualnya hampir habis. Suaranya berderak, “Rekan Taois Chen, kekuatan lonceng berpola naga hampir habis… Retakan pada segelnya semakin lebar. Kita tidak bisa bertahan lebih lama lagi!”
David menggertakkan gigi dan mengeluarkan sisa-sisa terakhir kekuatan naga sucinya. Bayangan naga emas melayang di atas lonceng, cahaya keemasannya sejenak menekan energi iblis.
Namun ia dapat dengan jelas merasakan aura jahat yang terpancar dari kedalaman segel semakin kuat, seolah-olah seekor binatang yang tertidur, yang selamanya tertidur, akan segera terbangun.
Tiba-tiba, tanah berguncang hebat, seluruh Kuil Leiyin bergetar, dan genteng-genteng dari atap berjatuhan satu demi satu.
Tanah di bawah segel berderak, dan retakan yang tak terhitung jumlahnya menyebar seperti jaring laba-laba. Energi iblis hitam pekat menyembur keluar dari celah-celah, langsung menelan cahaya keemasan di dalam aula.
“BOOM!”
Dengan gemuruh menggelegar yang mengguncang langit dan bumi, segel itu hancur total!
Bayangan hitam bengkok yang tak terhitung jumlahnya melonjak dari retakan, jeritan dan raungan mereka menyatu menjadi gelombang suara yang dingin.
Roh-roh iblis ini beragam bentuknya: beberapa menyerupai bentuk humanoid tetapi bertaring, yang lain menyerupai binatang buas tetapi berlengan banyak. Aura gelap yang menggerogoti energi spiritual mengelilingi mereka. Inilah seratus ribu roh iblis yang telah ditekan selama sepuluh ribu tahun!
“Bersembunyilah di dalam Lonceng Bertanda Naga!”
Pupil mata David mengerut. Dengan sisa tenaga terakhirnya, ia mengaktifkan lonceng itu. Lonceng itu langsung membesar hingga puluhan kaki tingginya, menyelimuti Taois Wuji, Hu Mazi, dan para murid yang masih hidup.
Roh-roh iblis menyerbu lonceng itu seperti air pasang, dan rune di permukaannya berkilauan hebat, nyaris tak mampu menangkis energi iblis.
Namun, pemandangan di luar kuil telah berubah menjadi neraka. Dinding Kuil Leiyin dihancurkan oleh roh-roh iblis, dan hutan di sekitarnya langsung menghitam oleh energi iblis. Pepohonan merana, burung-burung dan binatang-binatang meratap, dan dalam sekejap sebatang dupa, area seratus mil di sekitar Kuil Leiyin berubah menjadi alam iblis yang tandus.
Yang lebih mengerikan lagi, sesosok bayangan hitam setinggi seratus kaki perlahan menyatu di antara ratusan ribu roh iblis, memancarkan aura yang sebanding dengan manusia abadi.
Ia mengenakan mahkota taji tulang, matanya merah. Ia tak lain adalah pemimpin roh iblis, Sang Pemakan Jiwa.
“Hahaha! Sepuluh ribu tahun telah berlalu! Akhirnya aku muncul!”
Suara Sang Pemakan Jiwa menggema bagai guntur, menggema di langit. “Sampaikan perintahku, semua pasukan, serang, langsung ke Ibukota Ilahi! Selamatkan kerabat kami yang terpenjara di istana bawah tanah Ibukota Ilahi, lalu taklukkan Langit Keenam!”
“Sesuai perintah Tuhan kami!”
seratus ribu roh iblis meraung serempak, suara mereka mengguncang langit dan bumi.
Langit seketika tertutup awan gelap, dengan kilatan petir dan gemuruh guntur. Hujan hitam bercampur energi iblis turun deras, seketika menjadi keruh dan berlumpur.
Bersamaan dengan itu, Sang Pemakan Jiwa mengangkat tangannya dan melepaskan token hitam, yang berubah menjadi titik-titik cahaya tak terhitung jumlahnya di udara, menyebar ke seluruh Surga Keenam—itulah “Ordo Pengumpulan Iblis”!
Para kultivator iblis dari Surga Keenam merasakan aura Ordo Pengumpulan Iblis dan langsung bergejolak.
Entah mereka para kultivator iblis yang bersembunyi di pegunungan dan hutan tua, atau mata-mata yang bersembunyi di kota-kota besar, mereka semua bergegas keluar dari tempat persembunyian mereka, memanfaatkan energi iblis, dan melesat menuju Ibukota Ilahi.