
Perintah Kaisar Naga Full Episode
A Man Like None Other novel free english
Bab 5350: Menangkap Sang Putri
Lembah Luoxia sesuai dengan namanya. Senja telah tiba, dan cahaya gemilang menyinari lembah, menyinari bunga-bunga merah muda yang menyelimuti lereng bukit dengan rona yang semakin cerah.
Di tepi sungai di tengah lembah, seorang putri dewa bergaun putih duduk di atas batu biru. Ujung jarinya menyentuh air dengan lembut, dan pola-pola emas ilahi beriak di permukaannya. Ia adalah wanita yang telah diselamatkan David dan Hu Mazi sebelumnya.
David, bersembunyi di balik pohon, mengamati kesedihan di dahinya, tetapi tetap diam.
Baru ketika matahari telah sepenuhnya terbenam di bawah cakrawala, senja menyelimuti lembah, dan sang putri bangkit untuk pergi, ia tiba-tiba menyerang.
Sebuah kekuatan spiritual keemasan langsung melilit pergelangan tangan sang putri, dengan kuat menahan kekuatan magisnya.
Sang putri berbalik kaget dan marah, melihat David muncul entah dari mana. Matanya dipenuhi kekhawatiran. “Kau! Apa yang kau inginkan?”
“Aku akan membawamu kembali ke Kerajaan Tuhan,”
kata David datar, kekuatan spiritualnya mengencang di ujung jarinya. “Kerajaan Tuhan sedang mencarimu. Daripada ditangkap dan dihukum oleh para penjaga dewa, kenapa tidak ikut denganku? Setidaknya aku tidak akan melakukan apa pun padamu seperti yang mereka lakukan?”
Sang putri berjuang melepaskan diri, tetapi kekuatan spiritual David sekuat penjepit besi. Ia memanggil kekuatan ilahinya, dan pola-pola ilahi keemasan bersinar di sekelilingnya, tetapi pola-pola itu langsung diredam oleh jimat penghancur kejahatan yang dilemparkan oleh tangan David yang lain. “Jangan buang-buang tenagamu! Kultivasimu lebih rendah dariku. Perjuangan lebih lanjut hanya akan membuatmu menderita.”
“Mustahil! Kau hanya seorang kultivator tingkat pertama di Alam Abadi Duniawi. Bagaimana mungkin kau menjebakku…” Sang putri terus berjuang, tak yakin.
Namun sekeras apa pun ia berjuang, ia tidak bisa melepaskan diri.
“Sekalipun aku seorang kultivator tingkat pertama di Alam Abadi Duniawi, kau bukan tandinganku. Ikutlah denganku!”
kata David sambil tersenyum tipis.
“Aku lebih baik mati daripada kembali ke Kerajaan Tuhan!”
Secercah tekad terpancar di mata sang putri, dan ia bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan sucinya untuk melukai dirinya sendiri.
Melihat ini, mata David menjadi gelap. Ia melangkah maju, mengulurkan tangan dan mencengkeram ujung rok sang putri, mengancam akan menariknya turun. “Jika kau berani mati, aku akan menghancurkan kesucianmu sekarang.
Apa kau pikir Kerajaan Tuhan masih akan menggunakanmu dalam pernikahan, seorang putri Protoss yang telah kehilangan kesucian?
Saat itu, kau bukan hanya tak akan mampu menyelamatkan diri, tetapi kau juga akan melibatkan orang-orang yang ingin kau lindungi.”
Sang putri membeku, raut wajahnya yang tegas tergantikan oleh ketakutan.
Sebagai seorang putri Protoss, ia telah diajari sejak kecil bahwa kesucian lebih penting daripada nyawa. Jika David, seorang biarawan manusia, benar-benar menghancurkan reputasinya, ia tidak hanya akan menjadi bahan tertawaan di Kerajaan Tuhan, tetapi ayahnya bahkan mungkin akan menggunakan kekerasan terhadap orang-orang di sekitarnya untuk menyelamatkan muka.
“Kau… kau berani!”
Suara sang putri bergetar, tetapi ia tak berani melawan lebih jauh. Ia hanya bisa memelototi David dengan penuh kebencian. “Mau apa kau? Aku akan ikut denganmu, tapi kalau berani tidak menghormatiku, aku akan membawamu turun bersamaku, bahkan jika itu nyawaku!”
David melepaskan cengkeramannya, menarik kekuatan spiritualnya. Ia lalu menarik tali dari tas penyimpanannya dan dengan lembut mengikat tangannya. Kelihatannya seperti menahan diri, tetapi sebenarnya, tali itu memberi ruang gerak bagi sang putri, mencegahnya terluka.
“Jangan khawatir, aku akan melepaskanmu setelah kau membawaku ke istana Kerajaan Ilahi. Sampai saat itu, sebaiknya kau bersikap baik, atau aku akan menelanjangimu dan menidurimu.”
David berbicara kepada sang putri seperti pria kasar.
Sang putri tersipu dan kakinya tanpa sadar terkatup rapat. Ia tidak menyangka David akan berbicara sekasar itu.
Ia menggigit bibirnya, menatap tali yang melingkari pergelangan tangannya, matanya dipenuhi rasa malu, tetapi ia tetap diam.
David tidak berkata apa-apa lagi, membawanya ke udara, menuju ibu kota Kerajaan Ilahi.
Setelah sekitar delapan jam terbang, dunia di depannya tiba-tiba berubah.
Awan tipis telah menjadi padat dan halus, berkilauan dengan cahaya keemasan yang samar. Udara begitu padat dengan energi surgawi sehingga seolah mengembun menjadi embun. Menghirupnya, aku merasakan meridianku sedikit menghangat.
Di bawahku bukan lagi bebatuan tajam pegunungan biasa, melainkan dataran luas tak berbatas.