Kekuatan Dewa Perang Harvey York Untuk Bangkit Bab 77 Bahasa Indonesia, English, Melayu. Baca novel Havel York Full episode gratis.
Bab 77
Meskipun aura seperti preman tidak cocok dengan pakaiannya, semua orang bisa merasakan kepercayaan dirinya dari ekspresinya.
Pada saat itu, sudah cukup ada sejumlah orang yang menonton. Beberapa dari mereka mendekat dan mengenali tuan Lewis.
“Oh lihat, ini Mr. Zayn Lewis, mendekati wanita seperti biasa. Seperti pawang.”
“Kalian mungkin tidak sadar, tetapi mal ini pada dasarnya adalah tempat Tuan Lewis untuk berburu gadis-gadis cantik, karena dia percaya bahwa tidak ada wanita yang bisa menahan godaan uang.”
“Influencer sebelumnya juga tampaknya sulit untuk mengesankan, tetapi pada akhirnya dia masih dikuasai oleh tuan Lewis bahkan sebelum dia menghabiskan jutaan dolar untuknya. Saya mendengar dia bahkan memanggil Mr. Lewis sebagai ‘ayah’ dan akhirnya mengikutinya kembali ke rumah untuk ‘les”.
“Akan sangat beruntung menjadi bawahannya Karena Tuan Lewis akan meninggalkan “bisnis” yang telah selesai untuknya. Ienvy dia begitu banyak!”
“Sepertinya kita akan memiliki pertunjukan yang hebat hari ini.”
“Wanita itu sangat cantik, itu membuatku ingin menyelamatkannya di beberapa titik.”
“Ouit memikirkannya, tuan Lewis akan menamparmu.”
Tidak sulit untuk melihat bahwa tampaknya banyak orang dari restoran ini telah mendengar tentang Mr. Lewis karena mereka bergosip seolah-olah itu bukan urusan mereka.
Ekspresi bawahan berubah semakin bengkok saat dia melihat bosnya mendekati Mandy. Dia yakin pada saat ini Mr Lewis bisa mengambil Mandy bawah.
Wyatt di sisi lain telah asly melihat wajahNya karena ia berharap bahwa Harvey akan malu oleh Mr Lewis dan akhirnya ia bisa melangkah keluar dan menyelamatkan Mandy.
Mandy mulai mengerutkan kening, bukan karena tuan Lewis, tetapi karena dia sedikit kecewa pada Harvey.
Harus berpikir bahwa dia baru saja memperbaiki perspektifnya Terhadap Menantu laki-laki yang tinggal di rumah, Mandy kecewa dengan Harvey karena dia menahan guiet dan terus makan sementara dia dilecehkan oleh pria lain. Pikiran tentang perceraian segera muncul di benak Mandy lagi.
“Hai cantik, nama saya Zayn, Zayn Lewis…”Pak Lewis menyapa saat dia berjalan menuju Mandy.
“Mau minum dan mungkin saling mengenal?”tanya Pak Lewis sambil tersenyum.
Meskipun ia jelas tidak memiliki sopan santun yang tepat, ia harus benar-benar percaya diri saat ia mencoba untuk meraih tangan Mandy sebagai lancar seolah-olah itu dipentaskan.